"Blog ini gratis, menandakan tidak menerima bantuan dari asing."

Riwayat Singkat Munir

Munir Said Thalib lahir di Malang, Jawa Timur, 8 Desember 1965 dan meninggal di pesawat Garuda dari Jakarta jurusan ke Amsterdam, pada tanggal 7 September 2004. Pria keturunan Arab ini bekerja pada bidang HAM di Indonesia dan jabatan terakhirnya adalah Direktur Eksekutif Lembaga Pemantau Hak Asasi Manusia Indonesia Imparsial.

Saat menjabat Koordinator Kontras namanya melambung bak seorang detektif yang sibuk mencari orang-orang hilang yang diduga diculik pada masa itu. Sepak terjangnya pun banyak diangkat oleh media-media yang sepaham dan seinduk dengan penyandang kampanyenya.

Saking beraninya membeberkan pelanggaran HAM yang dilakukan aparat negara, banyak kalangan bertanya-tanya, siapa di belakang pria berbadan kecil itu? Tapi hingga kini tidak ada jawaban pasti. Munir hanya menyebut bahwa pendorongnya adalah justru istri tercintanya.

Pada tahun 1995, Munir mendapat promosi menjabat sebagai Direktur LBH Semarang selama tiga bulan. Lalu ditarik ke YLBHI, Jakarta, merangkap sebagai Koordinator Kontras pada 1998.

Munir mendapatkan sejumlah penghargaan, antara lain Yap Thian Hien Award dari Yayasan Pusat HAM dan penghargaan dari UNESCO (Badan PBB untuk Ilmu Pengetahuan, Pendidikan dan Kebudayaan) karena dinilai berjasa memperjuangkan HAM di Indonesia.

Lengser dari Kontras, Munir mendirikan lembaga HAM sejenis bernama Indonesian Human Rights Monitor alias Imparsial.

Belakangan, Munir banyak bicara soal RUU TNI yang tengah digodok DPR dan pemerintah. Sembari menyorotinya, Munir mempersiapkan keberangkatannya untuk sekolah S-2 bidang Hukum Humaniter di Universitas Utrecht, Belanda.

Karir terpenting Munir yang diketahui publik:
* Direktur Eksekutif Lembaga Pemantau HAM Indonesia Imparsial
* Ketua Dewan Pengurus KONTRAS (2001)
* Koordinator Badan Pekerja KONTRAS (16 April 1998-2001)
* Wakil Ketua Dewan Pengurus YLBHI (1998)
* Wakil Ketua Bidang Operasional YLBHI (1997)
* Sekretaris Bidang Operasional YLBHI (1996)
* Direktur LBH Semarang (1996)
* Kepala Bidang Operasional LBH Surabaya (1993-1995)
* Koordinator Divisi Pembunuhan dan Divisi Hak Sipil Politik LBH Surabaya (1992-1993)
* Ketua LBH Surabaya Pos Malang
* Relawan LBH Surabaya (1989)

Penghargaan terpenting:
* Right Livelihood Award 2000, Penghargaan pengabdian bidang kemajuan HAM dan kontrol sipil terhadap militer (Swedia, 8 Desember 2000)
* Mandanjeet Singh Prize, UNESCO, untuk kiprahnya mempromosikan Toleransi dan Anti-Kekerasan (2000)
* Salah satu Pemimpin Politik Muda Asia pada Milenium Baru (Majalah Asiaweek, Oktober 1999)
* Suardi Tasrif Awards, dari Aliansi Jurnalis Independen, (1998) atas nama Kontras
* Serdadu Awards, dari Organisasi Seniman dan Pengamen Jalanan Jakarta (1998)
* Yap Thiam Hien Award (1998)

Tidak ada komentar: